Why does love have to be so hard? All I ever wanted was a simple fairy tale.
But dont despair, Destiny full of surprises...

Selasa, 26 April 2011

Hukum Berpacaran? Apa?

Pada suatu hari, saya mendengar salah seorang sahabat saya yang mengatakan bahwa pacaran itu haram. Memang, banyak sekali pihak-pihak yang menganggap pacaran itu haram dan mereka berkomitmen untuk tidak berpacaran. Dan saya amat sangat menghargai itu. Karena memang hak setiap orang untuk mengemukakan pendapatnya dan hak setiap orang pula untuk menganut suatu hal yang diyakininya.
Kembali pada pendapat haramnya pacaran tersebut, jujur saja, saya sebagai orang yang berpacaran merasa agak miris mendengarnya.

Karena yang saya ketahui adalah tidak ada istilah berpacaran dalam islam. Sehingga tidak ada pula yang mengatakan bahwa pacaran itu halal, haram, sunnah, makruh, atau sebagainya. Yang saya ketahui adalah larangan untuk mendekati zina dan perintah menjauhi zina. Maka dari itu tidak semua pacaran itu haram. Yang menjadikan pacaran itu haram adalah jika kegiatan berpacaran itu mendekati bahkan melakukan perzinahan. Karena sekarang ini banyak sekali para muda mudi yang mengatasnamakan taaruf sebagai status hubungan mereka. Tetapi pada kenyataannya mereka tetap saja bertingkah laku selayaknya orang berpacaran pada umumnya, bahkan disisipi kemunafikan seolah mereka menyembunyikan hubungan tersebut dari orang lain, tetapi tetap saja mojok berduaan dilakukan. Hal tersebut membuat istilah pacaran dan taaruf sendiri seolah sudah tidak ada bedanya.

Selain itu, ada pula tawaran yang diberikan untuk tidak berpacaran, yaitu menikah. Hanya saja, menurut saya menikah itu tidak semudah membalikkan tangan. Ada banyak sekali hal yang dipersiapkan untuk menikah, bukan hanya kesiapan materi, tetapi juga batin dan mental.
Dan mungkin hal ini juga berlaku bagi saya. Banyak pihak yang menyuruh saya untuk segera menikah. Tapi jika kesiapan untuk menikah sendiri belum ada, lalu harus diapakan?? Karena menikah itu tidak bisa dipaksakan.Lalu apakah harus memutuskan hubungan kemudian berhubungan kembali saat akan mendekati pernikahan?? Atau bagaimana??
Memang ada kalimat yang mengatakan 'jodoh ditangan Tuhan' tetapi Tuhan sendiri tidak suka umatnya yang hanya menunggu dan pasrah begitu saja sampai ada yang mengajak untuk menikah. Karena yang saya ketahui, Tuhan itu menyuruh umatnya untuk berusaha, berdoa, lalu berpasrah. Bukannya diam, berdoa, dan berpasrah.


Haaah.. Memang tidak akan ada habisnya membicarakan mengenai hal ini. Karena setiap orang memiliki sudut pandangnya masing-masing. Yang penting adalah kita tidak boleh saling menghakimi yang mana yang salah dan yang mana yang benar. Karena hakim sebenar-benarnya hanyalah Allah semata.


Setelahnya, saya ingin meminta maaf jika pendapat saya ini mungkin banyak yang membuat orang-orang tidak setuju. Karena seperti yang saya katakan tadi, bahwa hak setiap manusia untuk mengemukakan pendapatnya dan kita harus tetap saling menghargainya.
Karena perbedaan itu indah dan berwarna :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar